DIMENSI MANAJEMEN
Dimensi Manajemen lebih menerapkan prinsip-prinsip manajemen untuk mengimplementasikan kebijakan publik, dan lebih memusatkan pada apa yang sudah diputuskan melalui prinsip-prinsip tertentu.
Istilah ”manajemen” diartikan secara variatif oleh para ahli, tergantung latar belakang pendidikan, atau perspektif yang dianut. Menurut Shafritz dan Ruseel (1997: 20) manajemen berkenaan dengan orang yang bertanggungjawab menjalankan suatu organisasi, dan proses menjalankan organisasi itu sendiri yaitu pemanfaatan sumberdaya untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen publik adalah suatu studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan antara fungsi management seperti planningm, organizing, dan controlling di satu sisi, dengan sumberdaya manusia, keuangan, phisik, informasi, dan politik di sisi lain.
Perkembangan manajemen publik paling tidak dipengaruhi oleh tiga pandangan yaitu :
1. Manajemen Normatif
Pendekatan manajemen normatif melihat managemen sebagai suatu proses penyelesaian tugas atau pencapaian tujuan. Aliran ini menekankan pada rumus: POSDCORB( planning, organizing, stafing,directing, coordianting, reporting dan budgetting). Dan dalam perkembanganya fungsi ini mengalami modifikasi sebagai berikut:
a. Planning
b. Organizing
c. Staffing
d. Motivating
e. Controling
2. Manajemen Deskriptif
Pendekatan pada majemen deskriptif adalah memberikan fungsi-fungsi yang biasa dilakukan oleh seorang manajer di tempat kerjanya. Peranan yang dimainkan oleh m anager dalam konteks tersebut terdiri dari;
a. Interpersonal
1) Figurehead
2) Leader
3) Liaison
b. Information
1) Monitor
2) Disseminator
3) Spokeperson
c. Decision making
1) Entrepreneur
2) Disturbance handler
3) Resource allocator
4) Negotiator
5)
3. Manajemen Publik
Woodrow Wilson (1887) dalam tulisanya, mendesak agar ilmu administrasi public segera mengarahkan perhatianya pada orientasi yang dianut dunia bisnis, perbaikan kualitas personel dalam tubuh pemerintah, aspek organisasi dan metode-metode kepemerintahan. Berfokus melakukakn perbaikan fungsi eksekutif dalam tubuh pemerintahan yang telah telah berada diluar kewajaran akibat dari merebaknya gejala KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) , dengan mengadopsi prinsip manajemen business., maka Wilson meletakan 4 prinsip dasar bagi studi administrasi public,yaitu:
a. Pemerintah sebagai setting utama organisasi
b. Fungsi eksekutif sebagai focus utama
c. Pencarian prinsip-prinnsip dan teknik manajemen yang lebih efektif sebagai kunci pengemngan kompetensi administrasi
d. Metode perbandingan sebagai suatu metode studi dan pengembangan bidang administrasi public (perry & Kraemer, 1991:5-6)
Fungsi-fungsi Manajemen
1. Menciptakan tujuan dan prioritas
2. menyusun rencana operasional
3. Melakukan pengorganisasian dan staffing
4. Mengarahkan para pegawai dan system manajemen kepegawaian
5. Mengendalikan kinerja
6. Berurusan dengan unit-unit luar
7. Berurusan dengan organisasi-organisasi independent
8. berurusan dengan media masa dan publik
Donavan dan Jackson (1991: 13) memberikan subproses atau tugas manajemen yang terdiri atas lima:
1. Perencanaan
a. Menciptakan kebijakan, tujuan dan standard
b. Mengembangkan aturan atau prosedur
c. Mengembangkan rencana
d. Melakukan ramalan
e. Menganalisis lingkungan
f. Mengevaluasi efektifitas proses perencanaan
2. Pengorganisasian
a) Membagi tugas pekerjaan kepada setiap orang
b) Menciptakan struktur yang sesuai secara fungsional dan sosial
c) Mendelegasikan otoritas
d) Menciptakan garis otoritas dan komunikasi
e) Koordinasi semua pekerjaan bawahan
f) Meevaluasi efektivitas proses pengorganisasia
3. Staffing
a. Menentuakan tipe orang yang harus dipekerjakan
b. Merekrut orang yang berprospek baik
c. Menyeleksi pegawai/karyawan
d. Melakukan training dan pengemnangan staff
e. Melakukan penilaian kinerja
f. Melakukan evaluasi terhadap program staffing
4. Leading
a. Mendorong orang un tuk melakukan pekerjaanya
b. Menjaga atau memelihara semangat kerja
c. Memotivasi para staff
d. Menciptakan iklim organisasi yang kondusif
e. Melakukan valuasi terhadap efektifitas kepemimpinan
5. Controlong
a. menetapkan standarrd
b. menciptakan perubahan dalam mencapai tujuan
c. mengembangkan struktur dan proses akuntabilitas
d. mengevaluasi kinerja
Adapun fungsi-fungsi yang didasrkan PAFHRIER (policy Analysis Financial Management, human Resource Management, Information Management, dan External Relation (Garson&Overman, 1983: 1991) dan para manajer public (pemangku eselon) dituntut untuk menerapkanya secara tepat,yaitu:
1. Fungsi manajemen kebijakan
2. Fungsi manajemen SDM
3. Fungsi manajemen informasi
4. Fungsi manajemen hubungan luar
Beberapa Isu Penting yang Harus Diperhatikan
1. Isu pelibatan sector swasta dan masyarakat
2. Isu” Accountable Management”
a. Kompetensi standard dalam tugas pekerjaan
b. Manajemen kinerja
c. Pengorganisasian dan pengontrolan sumberdaya
d. Sistem monitoring dan evaluasi
e. sistem insentif dan disinsetif
3. Isu komitmen dan profesionalisme
Para aktor kebijakan publik hendaklah meningkatkan komitmen yang tinggi terhadap publik, dan manajer yang profesional adalah manajer yang yang melaksanakan pekerjaanya dengan menggunakan prinsip-prinsip keilmuan dan pengalamanya, sertya memperhatikan kebutuhan para penerima pelayanan, dan etika profesinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar