FILSAFAT ILMU
Pendahuluan :Homo sapiens• Manusia sebagai makhluk berpikir
• Perbedaan manusia dengan binatang
(homo symbolicum Ernest Cassirer)
• 3 gejala tahu dalam diri manusia:
- manusia ingin tahu (curiosity)
- manusia ingin tahu yang benar (truth)
- obyek tahu yang ada dan mungkin ada
Filsafat – philosophia (Yunani)
philein = mencintai
sophos = kebijaksanaan
mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana
PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
1. Filsafat sebagai suatu sikap hidup
2. Filsafat sebagai metode
3. Filsafat sebagai kelompok persoalan
4. Filsafat sebagai sistem pemikiran
5. Filsafat sebagai analisa logis ttg bahasa
6. Filsafat merupakan usaha memperoleh pandangan yang menyeluruh
CARA BERFIKIR KEFILSAFATAN
1. Radikal
2. Rasional
3. Universal (umum)
4. Konseptual (generalisasi dan abstraksi)
5. Koheren dan konsisten (runtut)
6. Sistematik
7. Komprehensif
8. Bebas
BAGIAN FILSAFAT
• Metafisika
• Epistemologi filsafat ilmu
• Etika
• Logika
• Estetika
• Filsafat ilmu = penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya
• Lapangan filsafat ilmu
1. sifat pengetahuan ilmiah – epistemologi
2. cara-cara mengusahakan pengetahuan ilmiah – logika dan metodologi
Filsafat ilmu (Yuyun)
Filsafat ilmu: bagian dari epistemologi yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah)
Filsafat ilmu: telaahan secara filsafat yang ingin menjawab.
1. Obyek apa yang ditelaah ilmu (ontologi).
2. Bagaimana prosedurnya (epistemologi)
3. Untuk apa ilmu dipergunakan (eksiologi)
PENGETAHUAN
• Pengetahuan adalah segenap hasil pemahaman manusia mengenai barang sesuatu atau suatu obyek tertentu yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
• Pengetahuan dinyatakan dalam keputusan, yaitu pernyataan pengakuan atau pengingkaran sesuatu tentang sesuatu: bumi itu bulat
PENGETAHUAN DAN ILMU
1. Mengapa manusia mencari pengetahuan
- rasa ingin tahu
- kegunaan praktis (pengetahuan menjadi dasar segala tindakan manusia)
• 2 jenis pengetahuan dilihat dari berlakunya
* Pengetahuan khusus: mengenai yang khusus, satu persatu, bersifat berubah-rubah atau tidak tetap. Segitiga itu tumpul
* Pengetahuan umum: mengenai yang umum, seluruh macamnya dan masing-masing dalam macamnya, tidak satu persatu, sifatnya tetap atau tidak berubah. Segitiga jumlah sudutnya 180º
SUMBER PENGETAHUAN
1. Empirisme (pengalaman=hasil dengar, sentuh, cium, lihat, cicipi)
Asumsi yang mendasari.
+ gejala memiliki pola yg teratur
+ kesamaan dan pengulangan
+ hukum kausalitas
Metode induktif
Kekurangan empirisme
+ prasangka dan emosi dapat merusak pandangan sehingga kita memilih fakta untuk membantu terlaksananya apa yang kita harapkan
+ alat indera dapat menyesatkan
+ pengetahuan yang diperoleh cenderung menjadi kumpulan fakta atau kaitan berbagai fakta, belum menjamin terwujudnya suatu sistem pengatahuan yang sistematis
John locke: akal sbg sepotong lilin, lilin itu akan berbentuk apa yang ditekankan kepadanya, akal mencatat kesan-kesan yang datang dari luar
2. Rasionalisme (rasio=penalaran)
Asumsi yang mendasari.
+ ide/prinsip bukan ciptaan pikiran manusia, bersifat apriori (pra pengalaman yang didapat lewat penalaran)
+ fungsi pikiran hanya mengenali prinsip2
+ hukum kausalitas
Metode induktif
3. Intuisi: Pengetahuan yg diperoleh bukan dengan jalan penyimpulan logis melainkan dengan jalan kesalehan (wawasan spiritual)
4. Wahyu: pengetahuan yang berasal dari Tuhan (supranatural)
TEORI-TEORI KEBENARAN
• Teori korespondensi
• Teori koherensi
• Teori pragmatisme
Teori Korespondensi
• Kebenaran ialah persesuaian antara pernyataan tentang fakta dengan fakta itu sendiri
• Penganut teori ini adalah kaum realis
• Pengujian pernyataan dengan penyelidikan empiris
Kelemahannya:
1. Bagaimana kita dpt membandingkan ide-ide kita dengan realitas. Yang diketahui hanya pengalaman. Bagaimana kita dapat keluar dari pengalaman kita sehingga kita dapat membandingkan ide-ide kita dengan realitas yang adateori ini terlalu percaya dng akurasi indera manusia,
2. Pada hal dalam setiap persepsi, akal cenderung untuk campur tangan dan merubah pandangan kita ttg dunia sebagian ide yang ingin kita uji kebenarannya tidak mempunyai obyek di luar bidang pikiran manusia yang dapat kita pakai untuk mengadakan perbandingan dan pengecekan terhadap korespondensi, seperti pengetahuan tentang arti (definition), hubungan (relation) dan nilai seperti dalam matematika, logika dan etika
Teori koherensi
• Suatu pernyataan itu benar jika pernyataan itu bersifat konsisten (tidak bertentangan) dengan pernyataan-pernyaan lain yang telah diterima kebenarannya
• Penganut teori adalah kaum idealis
Kelemahan
- Teori koherensi tidak membedakan antara kebenaran yang konsisten dan kesalahan yang konsisten, karena kita dapat membentuk suatu sistem yang koheren, baik sistem itu benar atau salah
Teori pragmatisme
Pengujian kebenaran bukan kesesuaian dengan fakta atau konsistensi dengan pernyataan lain yang dianggap benar, tetapi kriteria benar adalah manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) atau akibat yang memuaskan
Pengujian kebenaran bukan kesesuaian dengan fakta atau konsistensi dengan pernyataan lain yang dianggap benar, tetapi kriteria benar adalah manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) atau akibat yang memuaskan
sumber: Dr. Masrukin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar